LONDON - Bila filosofi buaya adalah salah satu hewan yang memiliki
perilaku setia pada pasangannya, berbeda pada burung. Berdasarkan
penelitian mengungkapkan bahwa burung kerap bercerai dan gonta-ganti
pasangan.
Penelitian yang dilakukan oleh University of of
Sheffield dan University of Bath menyatakan bahwa pasangan burung tak
jarang berselingkuh, bercerai, dan kemudian mencari pasangan lain untuk
kawin. Terlebih pada kawanan burung yang jumlahnya banyak, semakin
tinggi pula kemungkinan untuk kawin dengan banyak burung lainnya.
Kawanan
burung yang didominasi oleh betina akan lebih besar kemungkinannya si
betina meninggalkan sang jantan untuk mencari pejantan lain. Ilmuwan
melakukan penelitian dan menemukan dari 197 spesies burung yang berbeda
tetap memiliki kemungkinan bercerai yang tinggi.
Ketika dalam
kawanan burung si pejantan lebih banyak dari betina, kemungkinan si
pejantan berselingkuh dengan burung betina lain sangat tinggi. Namun
tidak 'menceraikan' atau meninggalkan betina yang dikawininya pertama
kali. Namun ketika betina lebih banyak dari pejantan, kemungkinan
bercerai yang lebih tinggi.
Jika situasinya pejantan dan betina
sama-sama banyak, kemungkinan yang terjadi adalah burung-burung tersebut
berganti-ganti pasangan lebih dari satu.
"Jika satu jenis kelamin
lebih banyak dari jenis kelamin lainnya, maka burung dengan jenis
kelamin yang lebih sedikit memiliki kemungkinan tinggi untuk kawin
dengan pasangan baru," kata profesor Andras Liker dari University of
Sheffield, seperti dikutip DailyMail, Selasa (25/3/2014).
"Pada
dasarnya, burung dengan jenis kelamin yang lebih sedikit di kawanannya
akan memiliki kesempatan besar untuk 'bermain' dan bahkan berselingkuh
untuk mendapatkan pasangan baru untuk kawin," tutupnya.
No comments:
Post a Comment