Sunday, February 22, 2015

Kabinet Gembel

Ketika saya sedang berpikir keras dibawah pohon nangka dibelakang rumah pada suatu malam, mengapa Partai Ningrat (kepala peNing hidup melaRat) yang saya dirikan tidak mendapat dukungan suara baik dari lingkungan RT, RW apalagi tingkat Kelurahan, tiba-tiba datang sosok tubuh berpakaian serba putih dengan wajah serius (tidak cengar-cengir atau cengengesan) dan menyapa saya:
"Anda siapa" Kata saya. "Saya adalah Malaikat. Orang menyebut saya MALUNGOMPOL singkatan dari Malaikat Urusan Ngomongin Masalah Politik. Tugas saya adalah memberi inspirasi pada siapa saja yang menghadapi masalah-masalah politik.". "Lalu apa urusannya dengan saya...?" kata saya. "Saya datang kesini untuk membantu anda. Saya melihat anda selama beberapa hari ini uring-uringan terus, jadi apa salahnya kalau saya membantu anda memberi inspirasi dan saran-saran." "Apa yang dapat anda bantu buat saya....???". "Saya hanya bisa menyarankan pada anda agar anda mau  mengganti nama Partai yang anda buat dari partai Ningrat menjadi Partai RIBET...." "Pak Malaikat. Saya pake nama Partai Ningrat saja nyari suara susahnya minta ampun apalagi namanya diganti dengan nama Partai RIBET.....?" "Bung Tony jangan salah paham dulu. Nama ini sangat berpengaruh dan bisa mengambil simpati rakyat banyak. Percayalah!" "Nama itu kehebatannya dimana....?" "Bung Tony, Partai RIBET itu adalah singkatan dari Rakyat Indonesia Butuh Ekonominya Tercukupi. Itu adalah nama yang pas untuk partai anda. Anda tahu selama ini kebutuhan hidup semakin meningkat sementara pendapatan semakin menciut. Perubahan taraf hidup meningkat sulit untuk diharapkan kepastiannya."

Saya pikir betul juga. Saya membayangkan jika memakai nama Partai Ribet sebagian rakyat pasti akan mendukung dan menyukainya. Saya juga membayangkan bila nanti saya berpidato dihadapan ratusan ribu orang gema suara partai Ribet pasti akan terdengar kemana-mana, jadi saya tidak perlu lagi selama kampanye nanti saya berjanji ini dan itu, bikin ini dan itu cukup dengan pidato yang menceritakan kesulitan hidup sambil sedikit menangis dalam pidato saya. Saya yakin bila saya banyak menangis pada saat berpidato dihadapan ribuan orang maka akan banyak orang yang bersimpati pada saya.
"Jadi bagaimana dengan nama itu bung Tony?" "Hah...!apa?" saya terkaget dengan pertanyaan malaikat itu. "Iya soal nama itu. Bung Tony jangan banyak ngelamun kenapa?" tegur sang Malaikat. "Iya...iya saya setuju dengan nama pemberian nama itu. Saya sangat berterima kasih anda datang jauh-jauh hanya untuk membantu saya. Saya berjanji saya akan berjuang keras untuk mempopulerkan nama yang anda berikan.". "Baiklah. Tugas saya selesai. Saya yakin anda akan memenangkan pertarungan pada Pemilu nanti. Oh iya jika nanti bung Tony terpilih jadi presiden apa nama kabinet anda nanti....???" sambung sang Malaikat. "Saya akan mencari orang professional yang bersemangat, berani, loyal, elegan. Saya akan memberi nama kabinet itu dengan nama kabinet GEMBEL, singkatan dari Giat Energik Mumpuni Berani Elegan dan Loyal." jawab saya. "Saya setuju dengan nama itu" jawab sang Malaikat. "Baiklah, pertemuan sudah selesai dan saya harus kembali ketempat dimana saya harus memantau dan mencari orang-orang yang mengalami kesulitan dalam urusan politik." setelah berkata demikian Malaikat itu tiba menghilang dan saya pun tergagap-gagap karena wajah saya terkena guyuran hujan. Ternyata yang saya alami itu hanya mimpi. Saya ketiduran dibale dibawah pohon nangka itu diwaktu hujan hendak turun.

No comments:

Post a Comment