Orang-orang kampung baru saja selesai bekerja bakti.
Saat mereka sedang beristirahat, seorang mengedarkan sepiring singkong rebus.
Seorang anak yang terburu-buru tak sengaja menjatuhkan singkongnya.
"Ah,
sial", ujar anak itu seraya mengangkat kakinya hendak menginjak
singkong yang jatuh.
"He jangan", cegah seorang kakek, "Ambil saja lagi
yang baru". "
Memang kenapa kong?" tanya anak itu.
"Singkong yang udah jatuh
itu kan gak bakal akan ada yang mengambil?"
"Kau salah nak", sahut kakek itu,
"Singkong itu jatuh karena ada yang menginginkannya".
"Siapa yang
menginginkan singkong yang tergeletak di tanah?"
"Arwah orang yang sudah
meninggal. Mungkin juga arwah salah satu kerabatmu".
"Sungguhkah?"
"Ya,
jlka ada makanan yang kau pegang, namun belum tergigit, jatuh tanpa
sebab, itu berarti makanan itu diinginkan oleh arwah seseorang. Maka
jangan sekali-kali kau menginjak makanan itu".
"Lalu bagaimana jika makanan yang jatuh itu dipatuk ayam?" tanya seorang anak muda.
"Itu
berarti ada arwah yang sangat menginginkanya yang pengin makan singkong", Kakek menjelaskanya
"maka arwah itu memakannya melalui ayam atau binatang lainnya".
"Betul tuh apa kata Engkong", sambung seorang laki-laki. Apa lagi jika itu terjadi dalam acara tahlilan".
"Mengapa dengan cara tahlilan?" seorang anak bertanya.
"Kau
tahu", kakek menuturkan. "Dalam acara tahlilan terkadang ada minuman
tertumpah itu pertanda arwah orang yang tengah ditahlilkan menginginkan
minuman itu. Jadi jangan sekali-kali kau seka genangan minuman itu.
No comments:
Post a Comment