Ketika aku masih di sekolah dasar, Ibu sering membawa dan menemaniku ke perpustakaan terdekat.
Dan, sudah menjadi tradisi perpustakaan-perpustakaan umum, ditempat itu kulihat ada berbagai buku lama yang dijual obral dan sangat murah.
Suatu ketika, ketika perpustakaan menawarkan buku-buku seperti ini, aku membeli salah satunya dengan harga 5 atau 10 cent yang aku ambil dari tabunganku. Ini aku lakukan karena keingin tahuan memiliki buku dan mendapatkan sesuatu yang spesial. Aku lalu meletakkan buku tersebut di perpustakaan pribadiku di kamar untuk kemudian dimasukkan ke dalam salah satu kardus dengan buku lainnya yang sudah jelek dan terlupakan sebagai bagian dari koleksi buku.
Hari
demi hari pun berlalu dan tak terasa aku sudah menamatkan SD, SLTP, dan
SLTA. Aku beruntung di terima kuliah di salah satu fakultas. Dan,
adalah sebuah hikmah dan rahasia dari Allah bahwa aku memasuki fakultas
Sastra dan memilih spesialisasi di bidang ilmu perbandingan agama di
mana lebih memfokuskan pada tiga agama besar, yaitu Yahudi, Nashrani,
dan Islam.
Manakala
di jurusan itu tidak terdapat seorang Dosen yang beragama Islam, maka
yang kentara dibicarakan adalah gambaran Islam yang sudah tercoreng.
karena itu, aku tidak begitu interes dengannya. Selanjutnya, aku tidak
menemui kendala apapun untuk melewati kurikulum-kurikulum studi sehingga
berhasil lulus dan memperoleh gelar sarjana.
Buku yang amat Terkesan !!
Setelah
lulus Kuliah, mulailah tahap mencari pekerjaan. Berhubung
spesialisasiku termasuk spesialisasi yang sedikit mendapat tawaran
kerja, ditambah secara umum memang lowongan kerja juga tidak banyak di
kawasan yang aku tinggali, maka dengan cepat aku di cekam rasa kecewa
dan bosan dalam mencari lowongan kerja tersebut. Akhirnya, sebagian
besar waktu, aku habiskan di rumah menjadi pengangguran !!
Aku mengisi waktu luangku dengan membongkar dan membuka kembali
buku-buku yang dulu pernah aku beli secara pintas kubaca. Pada saat itulah, aku secara tidak sengaja aku memegang buku
yang telah aku beli sejak kecil dari kocek pribadi.
Aku
ambil buku itu, lalu aku bersihkan. selanjutnya, aku mulai
membacanya………Ternyata ia adalah kitab al-Qur’an terjemahan dalam bahasa
Inggris. Mulailah aku membacanya dengan penuh perasaan dan keseriusan.
Aku betul-betul tertarik dengan kandungan surat-surat yang ada di dalam Al-Qur'an.
Setelah berulang-ulang membacanya, apa yang selama ini kukuteahui tentang Islam ternyata sama sekali berbeda dengan opini atau pendapat orang yang selama ini aku dengar di kampus mengenai Islam. Gambaran
Islam amat berbeda dari gambaran yang di
katakan para dosen di fakultas mengenai agama ini dan al-Qur’an.
Aku
mulai bertanya-tanya: Benarkah apa yang dikuliahkan para dosenku di kampus?
Ataukah mereka sengaja berbohong ketika menyinggung tentang Islam dan
al-Qur’an?
Sejak itu Aku
terus mengulangi dan membacanya dengan rasa penasaran untuk mencari tahu segala kandungan yang ada di dalam al-Qur'an hingga aku meyakini dan memutuskan; Aku harus segera memeluk agama Islam dan menjadi seorang
Muslimah.!
Aku menghubungi salah seorang Muslim yang mengerti betul tentang islam dan banyak bertanya kepadanya
tentang islam dan bagaiman cara masuk Islam. Setelah mendengar penjelasannya, aku kembali
tercengang karena islam ternyata agama yang begitu damai dan tidak rumit untuk memeluk agama Islam.
Alhamdulillah, aku pun masuk Islam dan menikah dengan seorang pemuda Muslim.
Sekarang
kami sudah menjadi salah satu keluarga di kota Washington. Kami memohon
kepada Allah agar menerima amal kami dan memantapkan kami dalam menjalankan perintah-Nya.
***
يُرِيدُونَ أَنْ يُطْفِئُوا نُورَ اللَّهِ بِأَفْوَاهِهِمْ وَيَأْبَى
اللَّهُ إِلا أَنْ يُتِمَّ نُورَهُ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ (٣٢)
artinya:
“Mereka
hendak memadamkan cahaya Allah (agama Islam) dengan mulut mereka,
sedangkan Allah tidak menghendaki melainkan menyempurnakan cahayaNya,
sekalipun orang-orang kafir tidak suka (akan yang demikian).” (Q.S At-Taubah. ayat:32)
sumber: majalah mutiara amaly; vol.84; edisi Iman Cahaya dan Kekuatan
sumber: majalah mutiara amaly; vol.84; edisi Iman Cahaya dan Kekuatan