Friday, January 16, 2015

Tiket bulan madu terjual Rp. 135 juta

Seorang pria yang 'diputus' enam minggu sebelum pernikahannya oleh tunangannya telah berhasil mengumpulkan ribuan poundsterling untuk organisasi kemanusiaan dengan melelang tiket mantan tunangannya.

John Whitbread, 32 tahun, mengeluarkan uang sekitar £2.000 atau Rp38 juta untuk perjalanan dua minggu ke Republik Dominika bagi dua orang untuk rencana berlibur dengan tunangannya.

Dia berhasil melelang tiket mantan kekasihnya di eBay dan terjual seharga £8.000 yang dibeli oleh seorang wanita. Whitbread, dari Donisthorpe, Leicestershire, Inggris tengah, mengatakan dirinya "benar-benar terkejut".

John Whitbread tidak habis pikir mengapa seorang wanita bersedia mengeluarkan uang begitu besar untuk berlibur dengannya.

John yang memperkirakan tiketnya akan terjual seharga £500 tersebut mengatakan akan menggunakan £1.000 untuk biaya berlibur bersama dan £50 untuk mengubah nama mantannya dengan pembeli di eBay pada dokumen perjalanan.

Lebih lanjut Whitbread mengatakan mengatakan ia akan menyumbangkan sisa dana 'lelang tiket' itu ke organisasi kemanusiaan kanker testis, Balls to Cancer.

John Whitbread tidak akan bertemu dengan pemenangnya sampai orang tersebut tiba di bandara tanggal 16 Februari.

Pelelangan hanya terbuka untuk wanita karena John mengatakan dirinya 'tidak terlalu tertarik untuk berlibur dengan laki-laki'.
(sumber: BBC Indonesia)

Monday, January 12, 2015

Kisah anak yang ijual ke Cina

Sambil berjongkok di depan pintu rumah bambunya, nenek Khin Khin Oo, Ma Shan, menceritakan kisah bagaimana bocah berusia empat tahun itu dijual. Menurutnya, dia sangat miskin karena putranya ialah seorang pecandu heroin. Adapun penghasilan dari bertani jagung tidak seberapa.



Adapun putri Ma Shan juga tidak lebih baik. Dia kabur dengan lelaki lain dan meninggalkan kedua anaknya bersama sang nenek. Namun, suatu hari menantu Ma Shan, Soe Khine muncul guna mengunjungi kedua anaknya.
“Namun setelah empat hari berlalu dan mereka belum pulang, saya tahu ada sesuatu yang janggal."

Ma Shan berasumsi sesuatu hal yang buruk telah terjadi dan pergi dengan tetua desa untuk berbicara dengan beberapa teman Soe Khine. Mereka diberi tahu bahwa Soe Khin mengalami kesulitan finansial.

Satu tahun sudah berlalu sejak Khin Khin Oo dijual oleh ayahnya seharga 8.000 yuan atau Rp16,3 juta.

"Dia kehilangan semua uangnya bermain kartu," katanya sambil menggelengkan kepala.
Pada saat itu, mereka melibatkan polisi setempat. Polisi menemukan Soe Khine dan ia mengaku bahwa dengan bantuan seorang perempuan, ia menjual putrinya kepada seorang pedagang Cina.
Polisi mengikuti jejak tersebut ke kota perbatasan Cina, Ruili, di mana mereka diberi tahu Khin Khin Oo telah dijual lagi, sekarang dengan harga 12.000 yuan kepada sepasang suami-istri yang ingin mengadopsi anak.
Setelah seminggu bekerja sama dengan polisi Cina, Khin Khin Oo diselamatkan dan dikembalikan ke neneknya.
"Selama kepergiannya, saya bahkan tidak mau makan. Saya sangat khawatir," katanya.
Khin Khin Oo termasuk beruntung karena menerima perlakuan yang baik. Pasangan asal Cina itu pun tampaknya tidak menyadari bahwa Khin Khin Oo merupakan korban perdagangan anak.
Khin Khin Oo dikembalikan ke rumah neneknya di Hankan. Namun Ma Shan – yang mengkhawatiran keselamatan cucunya - kemudian mengirimkannya ke Cina lagi untuk tinggal bersama tantenya.

Perdagangan anak seperti yang dialami Khin Khin Oo nampaknya kasus yang jarang terjadi di Myanmar.
Namun daerah perbatasan negara tersebut dengan Cina dikenal untuk eksploitasi perempuan muda.
Kebijakan memiliki satu anak di Cina dan kecenderungan warganya untuk memilih memiliki anak lelaki berakibat kurangnya kaum perempuan dan istri di negara tersebut.
Prediksi menurut demografi menunjukkan bahwa pada 2020 mendatang akan terdapat sekitar 24 juta lelaki kekurangan perempuan untuk dinikahi.
Perdagangan yang terjadi di sekitaran perbatasan Myanmar sangat rumit, dan bahkan melibatkan keluarga si anak dalam transaksi tersebut.

Di meja di sebuah kamp pengungsi di Namkhan, tokoh masyarakat Myint Kyaw adalah membolak-balik foto-foto wanita yang hilang.

Kami menemui Myint Kyaw sedang merenungi foto-foto para wanita yang hilang. Myint Kyaw adalah seorang tokoh masyarakat setempat di kota Namkhan, dimana terdapat sebuah kamp pengungsi.

"Ini adalah empat gadis berusia antara 15 dan 18 tahu dari Kota Kutkai. Mereka pergi ke Cina untuk bekerja namun belum ada yang mendengar kabar dari mereka selama delapan bulan terkahir," katanya."Wanita ini berusia 26 tahun dan hilang juga. Kami sedang berusaha melacaknya melalui komunitas kami yang tinggal di Cina." Ia memperkirakan sekitar 10% dari perempuan setempat telah dijual atau diperdagangkan dalam berbagai cara. 

Lamo Bokdin adalah salah satu dari jumlah tersebut. Ketika ia menerima pekerjaan di sebuah restoran di kota perbatasan Ruili, ia berpikir dirinya adalah seorang karyawan biasa.
"Namun bos saya bilang saya tidak perlu bekerja di restoran lagi melainkan harus menikahi adiknya," katanya. Kesepakatan tersebut ternyata berharga 40.000 yuan atau Rp81,7 juta.
"Bila menolak, bos saya mengatakan akan menjual saya kepada orang lain.”

Lamo terpaksa pindah ke rumah suaminya di Beijing. Ia ditahan oleh suaminya dalam rumah tersebut selama tiga bulan. "Saya tidak diperbolehkan membuat panggilan telepon dan harus tinggal di dalam rumah. Suami saya mengatakan saya hanya boleh mengunjungi orang tua saya ketika kita memiliki bayi."

Setelah tiga bulan dikurung, Lamo menemukan cara untuk melarikan diri.
"Saya tinggal di bagian atas sebuah gedung, di lantai dua. Rumah tersebut memiliki jendela-jendala kecil yang ditutupi jaring – jadi saya memotong net itu dan melompat turun ke jalan,” jelasnya.

"Untungnya, orang-orang yang melihat saya lompat tidak perduli. Kemudian saya pergi ke stasiun kereta api di mana polisi membantu saya mendapatkan tiket untuk keluar dari Beijing."
Lamo sekarang bertempat tinggal di sebuah tenda, dimana ia tinggal bersama saudarinya. Ia menghasilkan uang dengan menenun rok tradisional.
Lamo adalah salah satu korban yang selamat dari perdagangan manusia yang sedang berkembang itu. (sumber: BBC Indonesia)

 

Thursday, January 1, 2015

Komando Pasukan Katak

Komando Pasukan Katak atau lebih dikenal dengan sebutan Kopaska didirikan 31 Maret 1962 oleh Presiden Sukarno untuk mendukung kampanye militer di Irian Jaya.
Satu grup di Armada Barat di Jakarta, dan satu grup di Armada Timur di Surabaya. Tugas utama mereka adalah menyerbu kapal dan pangkalan musuh, menghancurkan instalasi bawah air, penyiapan perebutan pantai dan operasi pendaratan kekuatan amfibi.


Komando Pasukan Katak disingkat Kopaska adalah pasukan khusus dari TNI Angkatan Laut. Semboyan dari korps ini adalah "Tan Hana Wighna Tan Sirna" yang berarti "tak ada rintangan yang tak dapat diatasi". Korps ini secara resmi didirikan pada 31 Maret 1962 oleh Presiden Indonesia waktu itu Soekarno untuk membantunya dalam masalah Irian Jaya. Pasukan khusus ini sebenarnya sudah ada sejak 1954.

Bapak dari Kopaska adalah Kapten Pelaut Iskak dari sekolah pasukan katak angkatan laut di pangkalan angkatan laut Surabaya. Tugas utama dari pasukan ini adalah peledakan/demolisi bawah air termasuk sabotase/penyerangan rahasia kekapal lawan dan sabotase pangkalan musuh, torpedo berjiwa (kamikaze), penghancuran instalasi bawah air, pengintaian, mempersiapkan pantai pendaratan untuk operasi amfibi yang lebih besar serta antiteror di laut/maritime counter terorism . Jika tidak sedang ditugaskan dalam suatu operasi, tim tim Detasemen Paska dapat ditugaskan menjadi pengawal pribadi VIP seperti Presiden dan Wakil Presiden Indonesia.

Komando Pasukan Katak TNI-AL

  1. Satuan Komando Pasukan Katak Armada Barat (Satkopaska Armabar)
    1. Detasemen 1 Sabotase / anti-Sabotase (Teror)
    2. Detasemen 2 Operasi Khusus
    3. Detasemen 3 Combat SAR
    4. Detasemen 4 EOD dan Ranjau Laut / Mine clearence
    5. Detasemen 5 Underwater Demolition
    6. Detasemen 6 Special Boat Units
  2. Satuan Komando Pasukan Katak Armada Timur (Satkopaska Armatim)
    1. Detasemen 1 Sabotase / anti-Sabotase (Teror)
    2. Detasemen 2 Operasi Khusus
    3. Detasemen 3 Combat SAR
    4. Detasemen 4 EOD dan Ranjau Laut / Mine clearence
    5. Detasemen 5 Underwater Demolition
    6. Detasemen 6 Special Boat Units

Tugas Pasukan Katak

  1. Tugas dalam Operasi Amphibi
    • Beach Recconaisance
    • Post Reconnaisance
    • Beach Clearing
    • SUROB (Surf Observation)
  2. Operasi Khusus
    • Sabotase / Anti Sabotase (Teror)
    • Clandestein
    • Combat SAR
    • Mine Clearance Ops
    • Send and Pick up agent
  3. Operasi Tambahan
    • PAM VIP VVIP & Vital Obj
    • Underwater Survey
    • SAR
    • Underwater Salvage
    • Factual Information Gathering

Perekrutan

  • Anggota TNI AL (kecuali Korps Marinir)
  • Berdinas minimum 2 thn di KRI/Kapal Perang RI/lanal/lantamal/mabesal/kolinlamil/armada RI.
  • Lulus Kesamaptaan/kemampuan jasmani
  • Lulus Tes Ketahanan Air
  • Lulus Psikotest khusus
  • Lulus Kesehatan khusus bawah air
  • Secara sadar mengikuti tes dan pendidikan tanpa paksaan siapapun

Lama pendidikan

10 BULAN

Tempat pendidikan

Di Sekolah Pasukan Katak TNI AL (SEPASKAL) / Komando Pendidikan Operasi Laut - KODIKOPSLA / Komando Pengembangan Pendidikan TNI AL - KOBANGDIKAL) Ujung Surabaya. Sebelumnya adalah di Sekolah Penyelaman TNI AL (SESELAM) PUSDIKOPSLA KODIKAL Surabaya)

Materi Pendidikan

  • Akademis umum Angkatan Laut (Operasi laut, navigasi, mesin, elektronika, bangunan kapal,komunikasi dan lain lain)
  • Kepaskaan (Doktrin Manusia Katak,Penyelaman dasar,penyelaman tempur,renang tempur,kartografi,menembak berbagai jenis senjata, mengemudi dan menangani kapal/perahu cepat dan lain lain)
  • Pendidikan Komando (Dasar komando, perang hutan, jungle survival/sea survival SERE, dan lain lain, pada Angkatan I s.d 5 pendidikan Komando dilaksanakan bersama RPKAD/Kopassus di Pusdik RPKAD/Kopassus-Batujajar, Jawa Barat, selanjutnya pendidikan Komando "diperintahkan" mengikuti di Pusdikmar (Pusat Pendidikan Marinir, Surabaya)
  • Terjun Static dan AFF (pada Angkatan I s.d 5 Para Dasar dilaksanakan bersama RPKAD/Kopassus di Pusdik RPKAD/Kopassus-Batujajar, Jawa Barat, selanjutnya pendidikan terjun "diperintahkan" mengikuti di Pusdikmar (Pusat Pendidikan Marinir) Surabaya, Setelah melaksanakan terjun dasar mendarat di darat selanjutnya adalah spesialisasi kemampuan terjun (statik & free fall) untuk mendarat di sasaran sasaran lepas pantai dan laut dilaksanakan pengembangan di satuan Kopaska Armada).
  • Intelijen Tempur (pendidikan lanjutan di Satuan dilaksanakan di BAIS dan Intelmar/Intelijen Maritim di Surabaya)
  • Sabotase dan kontra sabotase
  • Demolisi bawah air
  • SAR Tempur

Jumlah personel

Nil - untuk jumlah tidak pernah di ekspos karena pasukan ini mempunyai tingkat kerahasian yang tinggi dalam materi personel.

Sesepuh Kopaska

Operasi-operasi yang pernah dilaksanakan

 (sumber: wikipedia.org)