Apa yang terlihat dalam gambar ini menunjukkan
seorang wanita yang tampak lemah tengah dipukuli ditampar oleh putrinya dengan kursi dan yang
lebih mengejutkan
lagi,
bukan hanya memukuli ibunya ternyata anak tersebut juga memberi makan
ibunya dengan kotoran dan air kencing.
Hal itu terungkap di pengadilan ketika tetangganya, Darwinder Singh Sukhdev Singh, 39, didakwa telah bersekongkol dengan anak durhaka tersebut untuk memberi makan kotoran dan urin kepada ibunya yang bernama, 58 tahun.
Berbicara dalam bahasa Inggris, pria pengangguran itu mengatakan ia disuruh oleh Siti Nur Redha Khamis, 25, untuk memberi makan ibunya dengan kotoran dan ia hanya satu kali melakukannya yaitu pada tanggal 1 Juli di 10:30. Dan setelah itu dilperbuatan tercela dilakukan sendiri oleh Siti secara terus menerus.
"Saya hanya member makan ibunya dengan kotoran hanya sekali sementara Siti memberikan kotoran untuk ibunya setiap hari," katanya kemarin pengadilan.
Menurut tetangga yang berdekatan dengan apartemennya kedua pasangan itu sering bertengkar, minimal minimal lima sampai enam kali seminggu. Pertengkaran tersebut terdengar oleh semua tetangga namun para tetangga tidak tahu apa yang mereka pertengkarkan karena mereka bertengkar dengan menggunakan bahasa Melayu.
Menurut keterangan para tetangga Siti telah keluar dari pekerjaannya selama delapan bulan dan dia frustasi belum bias mendapatkan pekerjaan baru.
"perhiasan yang saya miliki telah saya gadaikan. Saya menjual handphone dan laptop saya untuknya, dan Ia telah menuduh saya banyak hal."
Dia menambahkan: "Ibu saya (memiliki) tidak punya orang lain selain saya."
Polisi mengatakan Darwinder telah ditahan selama seminggu untuk dimintai keterangan, polisi juga belum bias memastikan apakah Darwinder akan dihukum sesuai atau dikenai denda akibat dari perbuatannya membantu Siti. Masalah ini tengah diselidiki oleh pihak kepolisian. Sementara Ibunya dibawa ke rumah sakit untuk pengobatan di Singapore General Hospital.
Rumah sakit menolak
untuk mengungkapkan kondisinya, untuk menjaga
kerahasiaan pasien.
Kasus ini mendapat sorotan pada hari Senin ketika tetangga lain, 25 tahun Mohammad Juani, memasang video di Facebook Madam Kamisah tampaknya ditampar oleh Ms Siti. Juani mengatakan kepada The Straits Times : "Aku tidak tahan melihat rasa sakit yang diderita oleh bibi tua itu, kenapa ia tidak diperlakukan sebagai manusia?”.
The New Paper (TNP) juga menerbitkan sebuah wawancara dengan Darwinder, yang memberikan "rahasia" gambar Ibu Kamisah yang diduga disalahgunakan oleh Ms Siti di flat mereka. Di Foto tampak ia memukuli ibunya dengan sapu, menjambak, menginjak-injak ibunya dan member makan ibunya di toilet dengan kotoran.
Kasus ini mendapat sorotan pada hari Senin ketika tetangga lain, 25 tahun Mohammad Juani, memasang video di Facebook Madam Kamisah tampaknya ditampar oleh Ms Siti. Juani mengatakan kepada The Straits Times : "Aku tidak tahan melihat rasa sakit yang diderita oleh bibi tua itu, kenapa ia tidak diperlakukan sebagai manusia?”.
The New Paper (TNP) juga menerbitkan sebuah wawancara dengan Darwinder, yang memberikan "rahasia" gambar Ibu Kamisah yang diduga disalahgunakan oleh Ms Siti di flat mereka. Di Foto tampak ia memukuli ibunya dengan sapu, menjambak, menginjak-injak ibunya dan member makan ibunya di toilet dengan kotoran.
Dalam laporan TNP, Darwinder mengaku telah mengambil gambar secara diam-diam pergi lalu keluar tanpa memperdulikan keadaan Ibu Kamisah ini.
Ketika The Straits Times mengunjungi flatn Darwinder, ibunya, Ibu Diah Kaur 63 tahun, mengatakan suaminya telah meninggalkannya saat Darwinder masih muda, mengatakan: "Saya sangat khawatir bahwa saya tidak dapat memberinya makan selama dua hari terakhir."
Madam Kaur, mengatakan bahwa selama ini ia menderita sakit jantung dan diabetes. Lalu ia menjukkan 2 kantong obat yang berisi ratusan pil obat. Dia juga menyaksikan ibu Kamisah diberi makan kotoran dengan memakai wadah, seperti mangkok bubur, ia melihatnya kejadian itu beberapa kali. Dia juga tahu Siti selalu memotret apa yang ia lakukan kepada ibunya.
Dia percaya Siti telah menjalin cinta dengan anaknya selama setahun terakhir dan ingin menikah dengan anaknya.
Tetangga mengatakan mereka sering melihat Darwinder dan Siti jalan berduaan dan kadang-kadang pergi bersama-sama ibu mereka.
Tapi mereka tak tahu pasti hubungan pasangan tersebut.
Saksi lain, Alex Rendah, 50, mengatakan kedua akan pergi bersama-sama "empat sampai lima kali seminggu dan kembali dengan banyak tas belanja".
Dia menambahkan bahwa setiap Darwinder pergi ke tempat Siti di malam hari pasti aka nada pertengkaran diantara keduanya. Mr Low bercerita: "Mereka bertengkar minimal lima sampai enam kali seminggu. "Ssemua orang bisa mendengar. Aku takut aku tidak tahu apa yang mereka pertengkarkan karena mereka berbicara dalam bahasa Melayu."
Darwinder akan muncul di pengadilan Jumat depan.
Jika terbukti bersalah, ia menghadapi tuntutan hukum minimal sampai tujuh tahun penjara, denda, hukuman cambuk atau kedua-duanya.
Madam Kaur mengatakan dia ingin mendapatkan pengacara untuk anaknya tetapi ia tidak tahu bagaimana untuk mendapatkan pengacara.
Selama wawancara Nyonya Kaur menangis terus menerus. "Saya harus melakukan sesuatu tapi aku tidak tahu bagaimana caranya. Aku tidak ingin hidup tanpa dia."
(sumber ceritanya dari Sini)
No comments:
Post a Comment