Masjid Al Makmur atau lebih dikenal dengan sebutan Masjid Raden Saleh adalah salah satu mesjid tua yang ada di Jakarta
yang dibangun pada tahun 1923/1924. Masjid ini merupakan pindahan dari
sebuah mushola/mesjid sederhana dari kayu dan gedek, yang kurang lebih
sejak tahun 1850 pernah berada dalam kebun luas pelukis termasyhur Raden
Saleh. Istrinya Raden Saleh yang diceraikan (1864), menjual tanah
beserta rumahnya kepada keluarga Alatas. Kurang lebih tiga puluh tahun
sesudahnya bekas rumah Raden Saleh dibeli (1897) oleh Vereeniging voor Ziekenverpleging,
yang membuka Koningin Emma Ziekenhuis, yaitu Rumah sakit Cikini, pada
tahun berikutnya. Masjid ini dipindahkan dengan cara memanggulnya secara
bergotong-royong beberapa meter ke arah timur ke tempat sekarang, yakni
di tepi Ciliwung dan Jl. Raden Saleh. Pemindahan ini dilakukan demi
kepentingan jemaat, supaya dapat menggunakan air Ciliwung yang masih
bersih pada awal ke-20.
Sayid Ismail bin Sayid Abdullah bin Alwi Alatas menjual sebagian tanah bekas milik istri Raden Saleh kepada Koningin Emma Stichting
untuk membangun dan mengurus Rumah Sakit Cikini. Pada tahun 1906
pengadilan memenangkan Sayid Ismail sebagia pemilik tanah yang sah.
Maka, ia menjual tanah tempat masjid ini berdiri kepada rumah sakit
(1923). Pada tahun 1924 pihak rumah sakit ingin supaya masjid yang masih
berdiri di atas tanah yang dibelinya itu dipindahkan lebih jauh.
Tetapi, jemaat maupun beberapa tokoh umat Islam di Batavia menentang
rencana itu, karena tanah ini dianggap wakaf dari Raden Saleh untuk
membangun masjid.
Sebuah panitia yang didukung antara lain
oleh H. Agus Salim kemudian membangun masjid kembali hingga menjadi
yang kokoh seperti sekarang. Pada tahun 1932/1934 terjadi perombakan dan
penambahan gedung dengan dukungan Sarikat Islam. Menara masjid ini luar
biasa untuk Jakarta, karena tidak lancip di atas, melainkan membentuk
kubah. Masalah tanah baru selesai pada tahun 1991, waktu pihak Rumah
Sakit Cikini menyerahkan tanahnya kepada Pengurus Masjid al Makmur. Dua
tahun kemudian dilaksanakan pemugaran dan perluasan lagi hingga telihat lebih luas dan megah.
No comments:
Post a Comment