Tuesday, November 25, 2014

Jacatraweg

encyclopedia/ead73474b494f8453fb62073dd8838dfNama jalan daerah elit di Batavia, banyak terdapat rumah-rumah milik orang kaya. Jalan tersebut membujur dari barat laut ke tenggara. Nama tersebut diambil dari nama sebuah benteng kecil bernama Jacatra yang terletak di ujung timur jalan tersebut. Sekarang disebut Jl. Pangeran Jayakarta. Sering juga disebut Herrenweg.

Di tempat ini pernah didirikan klenteng penguburan, tetapi sejak akhir abad ke-17 sudah hancur. Ada juga pekuburan Tionghoa yang pertama didirikan tahun 1650. Makam Souw Bing Kong juga berada di dekat jalan ini. Terdapat satu lagu untuk menggambarkan tentang Jacatraweg, karya Mr. Speenholf berikut:

At long last I enjoyed my self
ouside Batavia along the green
heather on Jaketra road.
(a song by Mr. Speenholf)

Terjemahan Bebasnya:
beristirahat diri ini akhirnya
diluar Batavia, sepanjang
kehijauan suasana Jalan Jaketra
(Satu lagu dan Mr.Speenholf)

Jl. Pangeran Jayakarta merupakan salah satu jalan tertua di Jakarta, sebagai bagian Batavia yang berkembang di luar tembok kota lama. Sebelah utara berbatasan dengan dinding dalam kota. Selama masa VOC, dibangun sebuah benteng yang sekarang berada di ujung timur Jl. Dr. Suratmo. Di utara jalan terdapat Gereja Tua Portugis yang masih ada sampai sekarang. Di sebelah selatan gereja ini berdiri Monumen Pieter Erberveld.

Pada awal abad ke-18, penduduk yang tinggal di luar dinding kota yang terkena wabah malaria pindah ke lingkungan Jacatraweg yang diduga lebih sehat. Pada waktu itu wilayah ini menjadi pemukiman elit dengan kebun-kebun luas. Namun ketika wilayah ini menjadi kurang sehat, para penghuninya pindah ke Molenvliet dan rumah-rumah lama dibiarkan runtuh (1835). Tidak jauh dari Jacatraweg, mengalir Sungai Ciliwung yang di pinggirnya berderet gedung-gedung bergaya Belanda dengan pekarangan berpagar dalam gaya barok. Di belakang gedung di tepian sungai dibuat tempat-tempat pemandian dan pangkalan-pangkalan perahu. Di antara tepian sungai dengan gedung dibuat taman yang terpelihara dengan baik, sehingga pemandangan makin indah. Ada suatu kebiasaan bagi penghuni Jacatraweg untuk berkunjung dengan tetangga menggunakan orembasi, yaitu sejenis perahu-perahu kecil yang didayung oleh budak-budak belian.

No comments:

Post a Comment