Giok atau jade adalah sejenis batu "permata hijau" adalah salah satu dari jenis batu permata yang di dalamnya terdiri dari banyak unsur mineral yang telah ditemukan dan digunakan oleh bangsa timur selama beribu-ribu tahun lalu.
Pada saat ini batu giok banyak yang berasal dari daerah Tibet, Tiongkok dan Birma sebagai komoditas ekspor. Giok juga dipercaya berkhasiat membuat ketenangan, kegembiraan dan kesehatan, keselamatan.
Selama perjalanan sejarah setelah ditemukan, giok telah dikenal sebagai asesoris dan perhiasan
selama ribuan tahun yang lalu oleh peradaban manusia. Bahkan juga
diagungkan sebagai "batu penyelamat" bahkan sebagai "batu kesehatan"
oleh suku-suku bangsa di Asia Timur dan di benua Afrika ataupun Amerika termasuk oleh suku Maya dan Inca.
Bahkan dalam dunia medis dewasa ini juga dipercaya dapat meningkatkan kesehatan yang juga telah dipakai dalam peradaban manusia pada ribuan tahun lalu. Hal ini banyak tercatat dalam banyak buku kesehatan kuno dan diakui sebagai salah satu sumber energi alam. Dalam dunia kesehatan, batu ini banyak digunakan untuk meningkatkan sirkulasi darah,
anti penuaan dini, meningkatkan kekebalan tubuh dan menghilangkan
keletihan. Batu giok juga banyak dipakai pada saat terapi pijat ceragem. Selain itu dalam penyelidikan menunjukkan bahwa batu giok mengandung banyak elemen penting seperti kalsium, potasium, besi dan magnesium.
Pada zaman dinasti Han, para
bangsawan Cina kadang-kadang dikubur dalam jas giok yang terbuat dari
rangkaian ratusan bata giok ukuran kecil dan kadang-kadang dengan benang
emas. Itu merupakan unjuk kemewahan tentang status seseorang.
Namun hal itu juga menunjukkan bahwa giok menawarkan perlindungan dari
pembusukan secara fisik.
Dan selama berabad-abad sejak dinasti itu, ada koneksi mendalam antara kebudayaan Cina dan batu mulus berwarna hijau itu.
Bagi orang Cina Giok biasanya mencerminkan kesehatan dan umur panjang,” menurut Kent Wong, direktur pelaksana toko perhiasan mewah Hong
Kong, Chow Tai Fook.
Jas giok tidak lagi dipakai, tetapi
permintaan akan batu ini meningkat di Cina yang semakin makmur. Credit
Suisse mengatakan sekarang terdapat ada 109 juta kelas menengah di Cina
yang jika ditotal memegang aset keuangan dan real estat US$7,3 triliun.
Lebih dari dua juta warga Cina adalah miliuner.
Dengan kekayaan
sebanyak itu maka tak mengherankan jika lebih banyak warga Cina sekarang
ini memborong barang-barang mewah seperti giok. Selama tahun-tahun
belakangan Cina mengalami pertumbuhan ekonomi dua gigit, kata Wong.
Permintaan akan giok hampir seluruhnya berasal dari pasar Cina. Produk kualitas paling baik, harganya dapat melampui emas.
Bahkan sejatinya, giok begitu berharganya sehingga para penjahat di bagian belahan dunia lain menunjukkan ketertarikan.
Seorang
penjahat di Inggris baru-baru ini dijatuhi hukuman penjara karena
menjarah artefak giok dari museum-museum dan rumah lelang. Artefak
tersebut ditaksir bernilai sekitar US$79 juta atau setara dengan Rp1
triliun lebih di pasar lelang Cina, meskipun karena kesalahan sang
penjahat bersangkutan, barang-barang itu tak sampai ke pasar lelang.
Giok menjadi sangat berharga karena memang punya banyak keunggulan dari dua bahan kimia berbeda yang secara fisik mirip jambrut
-Giok yang hanya ada di Myanmar lebih mahal di bandingkan giok dari negara Cina.. Tetapi nephrite -yang biasanya berasal dari Cina
barat- sudah lama digunakan sebelum jadeite popular.
Produk
nephrite tua dari Cina kadang-kadang terjual mahal dalam lelang. Rumah
lelang Bonhams di Hong Kong baru-baru menjual koleksi barang-barang giok
bersejarah senilai US$23 juta (Rp305 miliar), berasal dari zaman
Neolithik. Nilai itu besar, tetapi bukan kalangan investor yang
memborongnya.
“Berdasarkan pengalaman saya, tak seorang pun
memperlakukan batu giok tua sebagai bentuk investasi. Ini merupakan
sektor khusus, penuh perhitungan, sektor sangat sempit dari pasar para
kolektor,” kata Colin Sheaf, kepala bagian seni Asia di Bonhams.
Investor
biasanya mencari sesuatu yang mempunyai daya tarik lebih luas. Artinya,
itu seringkali merujuk pada perhiasan jadeite, dengan barang-barang
seni deco khususnya sangat mahal.Oktober lalu, rumah lelang Sotheby’s di
Hong Kong menjual liontin art deco jadeite buatan Cartier senilai US$930,000 atau sekitar Rp12 triliun.
Wakil
bos Sotheby’s untuk Asia, Quek Chin Yeow, berpendapat ada peluang untuk
mencari keuntungan untuk tingkat produk terbaik, selama kita tahu apa
yang kita beli.
“Sama seperti kemungkinan investasi-investasi lain, kita harus memilih barang yang tepat,” katanya.
Memilih barang yang tepat, bagaimanapun, bisa rumit sebab setiap
potongan berbeda, dan untuk memilih batu giok yang tepat merupakan seni
bukannya sains.
Memang ada laboratorium yang dapat menentukan
komposisi kimia batu, dan apakah secara kimia sudah diproses atau bahkan
benar-benar barang palsu. Namun tak ada 'indeks giok' yang memberikan
gambaran harga per ons seperti emas.
Warna biasanya adalah hal
pertama yang dipertimbangkan pembeli. Giok identik dengan warna hijau,
dan lindapan zamrud cerah dari warna itu masih anggap tinggi nilainya.
Bagaimanapun
ada bermacam-macam varian warna giok, mulai dari biru hingga putih
'es', yang nilainya meningkat secara signifikan selama beberapa tahun
terakhir. Kalangan pembeli juga mengincar ukuran, bentuk, transparansi,
tekstur, dan kekriyaannya atau dikerjakan secara tangan.
Gelang
giok, misalnya, seringkali menjadi investasi bagus karena hanya bisa
dibuat dengan bahan berkualitas tinggi, menurut Wong.
Dan seperti barang-barang lain, semakin tinggi kualitas maka nilainya pun semakin tinggi pula.
Dengan
giok, data penjualan lewat lelang sering kali menjadi indikator harga.
Giok tunggal paling mahal yang pernah dijual adalah Kalung
Hutton-Mdivani. Perhiasan itu dimiliki oleh ahli waris jaringan toko
Woolworth, Barbara Hutton.
Terbuat dari 27 manik-manik jadeite
warna hijau zamrud cerah dengan dengan pengancing permata an rubi,
kalung itu dijual dengan harga US$27,4juta (setara dengan Rp636 miliar)
dalam lelang tahun 2014, lebih dari enam kali dibanding dalam lelang 20
tahun sebelumnya.
Tetapi jika giok berkualitas tinggi tampak terlalu mewah, terdapat
aktivitas kriminal di industri ini, yang diperkirakan mencapai US$8
miliar.
Jadeite berasal dari Myanmar, dan muncul kekhawatiran
serius mengenai hak-hak buruh dan hak asasi manusia di industri
pertambangan di sana. Kondisinya begitu buruknya sehingga Amerika
Serikat tetap memberlakukan sanksi-sanksi terkait industri giok meskipun
sebagian besar sanksi ekonomi sudah dicabut.
Tidak ada proses
sertifikasi untuk membuktikan kepada konsumen bahwa barang yang mereka
beli berasal dari sumber yang diperoleh sesuai dengan etik. Sebaliknya,
Quek menggarisbawahi bahwa sebagian giok-giok paling berharga sudah
berumur puluhan tahun atau bahkan berabad-abad, dan hampir tak mungkin
melacak asal-usulnya.
Dan sebagaimana investasi lain, selalu ada
kemungkinan kondisi pasar akan berubah. Meskipun ada banyak pecinta giok
di berbagai penjuru dunia, giok banyak tergantung pada pertnumbuhan di
Cina.
Tetapi perekonomian Cina tidak mengalami pertumbuhan secepat
sebelumnya. Saat ini Cina mengalami pertumbuhan terlambat yang pernah
dialami negara itu selama 25 tahun terakhir.
Walaupun begitu, jika
pertumbuhan ekonomi mencapai target pemerintah 6,5-7%, itu artinya
kekayaan dalam jumlah besar masuk ke ekonomi negara setiap tahun.
Muncul
pula kekhawatiran-kekhawatiran lain. Banyak barang mewah terkena dampak
baru-baru ini, antara lain karena pemerintah berusaha memberantas
korupsi yang disebut-sebut berdampak terhadap banyak hal, mulai dari
penurunan pemasukan dari judi di Makau, penurunan keuntungan produsen
minuman anggur kelas atas, perlambatan penjualan anjing Tibet, dan
bahkan giok.
Wong berpendapat tak ada kebijakan pemerintah yang bisa menghambat minat terhadap batu giok yang sudah ada sejak zaman Neolitik.
Ia yakin bahwa karena Cina bertambah kaya, dan minat akan batu giok berkembang, maka harganya kemungkinan akan meningkat.
No comments:
Post a Comment